Minggu, 24 Oktober 2010

Marsutiono, Belasan Tahun Berdagang Pisau Sadap

BAGI petani yang menjual komoditi karetnya ke Pasar Lelang karet baik di Desa Penerokan Kabupaten Batanghari dan Desa Bukit Baling, Kabupaten Muaro Jambi nama Marsutiono (41) tak asing lagi. Dialah satu-satunya pedagang pisau sadap di kedua pasar lelang karet tersebut. “Saya jualan pisau sadap sejak tahun 1988 lalu, jualannya keliling,” ujarnya kepada Media Jambi pekan lalu.
Pisau sadap merupakan peralatan yang mutlak dimiliki oleh petani penyadap. Dan pisau sadap ini tidak bisa dibuat sembarangan, sebab akan berpengaruh dengan hasil sadapan. “Tidak semua pisau sadap bisa digunakan untuk menyadap karet karena salah-salah bukan getah yang keluar, tapi kayunya bisa tergores yang berakibat matinya pohon karet,” jelas lelaki asal Kebumen Jawa Tengah yang merantau ke Jambi sejak tahun 1986 lalu.
Warga yang bermukim di Rt 06 Desa Penerokan, Kabupaten Batanghari ini mengaku selain menjual pisau sadap juga menjual aneka peralatan tani lain seperti pasang, arit dan dodosan kelapa sawit. Dia menawarkan dua macam pisau sadap, yang bertangkai besi dan bertangkai kayu. “Yang bertangkai besi dijual dengan Rp 25.000/buah dan yang bertangkai kayu Rp 17.000/buah,” ujarnya.
Ayah dua anak ini mengatakan kualitas hasil sadapan tanaman karet dipengaruhi tiga hal yaitu keterampilan penyadap, pisau sadap, dan umur tanaman. Dengan kombinasi tersebut, maka kerusakan tanaman seperti luka kayu yang timbulnya dapat dihindarkan. Saat ini banyak petani yang belum memahami hal tersebut. Sehingga banyak petani yang salah kaprah karena banyak pohon karet yang mati setelah beberapa tahun disadap.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Marsutiono berencana melakukan rekayasa pisau sadap yang mudah digunakan setiap orang. Pisau sadap yang dirancang dengan mata pisau yang digunakan untuk memotong kulit menyerupai bulan sabit mengikuti lengkung lilit batang pohon karet. Mata pisau mudah dilepas untuk diganti atau diasah agar tajam kembali.
Dia yakin usaha pandai besi dan berdagang pisau sadap memiliki prospek cerah masalahnya, selagi ada kebun karet maka pisau sadap tetap dibutuhkan. Dan diakui pisau sadap bisa bertahan hingga setahun. Karena bagian matanya yang tajam sangat tipis dan disesuaikan dengan kondisi pohon karet agar tidak melukai kayu.
Keuntungan yang diperolehnya dari berdagang pisau sadap ini bisa untuk mengansur kredit motor, menyekolahkan anak-anak dan memenuhi kebutuhan keluarga. “Kalau ditanya berapa penghasil ya sulit diprediksi. Tapi rata-rata laku 10-15 buah sekali jualan,” ujarnya.(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar