Senin, 21 Juni 2010

Shohib, Tak Gensi Menjadi Penyepuh Perhiasan


BILA perhiasan yang anda miliki sudah mulai luntur atau kusam. Coba datang ke Jalan Damar Gang Tengah, Kelurahan Orang Kayo Hitam, Kecamatan Pasar Jambi. Disana terdapat puluhan penyepuh yang siap membuat perhiasan yang kusam menjadi berkilau kembali. Bahkan dalam hitungan menit perhiasan anda yang awalnya kusam akan terlihat berkilau seperti perhiasan baru dibeli.

“Menyepuh perhiasan sifatnya hanya sementara. Sebab setelah beberapa lama dipakai perhiasan akan luntur kembali. Dan jika ingin berkilau seperti sedia kala harus dilakukan penyepuhan ulang,” ujar Shohib (30) salah seorang penyepuh perhiasan kepada Media Jambi, Kamis (17/6).

Menurutnya, biaya sepuh perhiasan tidak terlalu mahal. Apalagi saat ini harga perhiasan baru sangat mahal baik emas maupun perak. Jadi lebih baik perhiasan yang usang disepuh kembali. “Kan sayang memiliki perhiasan tapi terlihat kusam. Jadi tak perlu gensi menyepuh perhiasan yang telah usang. Tapi bagi kalang orang berduit tidak jadi masalah,” tambah dia.

Biaya sepuh bervariasi tergantung ukuran perhiasan. Biaya sepuh emas lebih mahal ketimpang perak. Biaya sepuh emas Rp 7.000 hingga Rp 50.000 per buah sedangkan perak mulai dari Rp 2.000 – Rp 25.000 per buahnya. Ini disebabkan karena harga air emas juga lebih mahal dari air perak. Pendapatan perhari jika ramai pengunjung bisa mencapai Rp 100.000 hingga Rp 150.000. “Penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menggaji seorang karyawan,” kata penguasaha yang merintis usaha sepuh perhiasan sejak 15 tahun lalu.

Bahan pencuci perhiasan berupa air emas, air perak, buah sabun, air putas, dan air keras. Untuk menyepuh perhiasan menggunakan tenaga baterai. Penyepuhan dilakukan dengan mencampur beberapa zat kimia kemudian dibersihkan dengan buah sabun. Pelanggan yang datang biasanya ibu-ibu rumah tangga dan ada juga sebagian kalangan anak-anak muda.

“Menyepuh perhiasan kelihatannya sepele. Tapi tak semua orang memiliki keterampilan seperti ini. Dan pekerjaan ini bukanlah pekerjaan hina. Sebab banyak kalangan anak-anak muda enggan melakukan pekerjaan seperti ini. Padahal jika ditekuni akan membuahkan hasil, sebab Allah telah memberi jalan kepada seseorang untuk berusaha. Jadi tak perlu gensi yang penting halal,” ujarnya.(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar