Rabu, 04 Agustus 2010

Bapon Siregar


Jangan Takut Pakai Kompor Gas
BILA kompor gas Anda mengalami gangguan, tidak ada salahnya di bawa ke jasa servis kompor gas. Selain menghindari terjadinya ledakan, juga sekaligus merawat kompor agar aman dipakai. Untuk usaha satu ini, Bapon Siregar (41) adalah satu diantara sejumlah tukang servis kompor gas di Jambi yang membuka usaha sejak 12 tahun lalu. Diapun, menilai rencana konversi minyak tanah ke kompos gas ukuran 3 kilogram, tak perlu dicemaskan.
“Pemakaian kompor gas sebenarnya tidaklah berbahaya hanya kurang sosialisasi saja dari pemerintah tentang pemakaian kompor gas,” katanya. Kebanyakan konsumen yang diberi kompor gas itu orang awam yang biasa menggunakan kayu bakar atau kompor minyak tanah. “Sejak dulu orang memakai kompor gas. Selang dan regulator yang itu-itu juga, tapi kok tidak ada terjadi ledakan,” ujar pemilik usaha Servis Kompor Gas Anggi yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi Broni Jambi ini kepada Media Jambi.
Kerusakan yang biasa terjadi pada kompor gas yaitu tabung, regulator, karet tabung, pipa, klep dan api yang tidak normal. “Jika terjadi masalah sebaiknya bawa keahlinya, jangan coba otak-atik sendiri. Sebab sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa dan harta benda,” ujar pria yang membuka usaha servis kompor gas sejak tahun 1998 lalu ini.
Ada tip yang perlu diperhatikan oleh konsumen untuk memakai kompor gas. Pertama perhatikan regulator jangan sampai ada suara berdesis dan menimbulkan bau yang khas. Jika masih berdesis buka regulator dan ganti karet tabung. Kemudian jangan sampai tabung terkena sinar matahari langsung, sebab gas yang ada di dalam tabung akan cepat memuai, sehingga dapat menyebabkan ledakan.
Untuk service kompor gas cukup dengan harga Rp 30.000, apabila mati total bisa mencapai sekitar Rp 80.000 tergantung alat apa yang diperlukan. ”Untuk kompor gas kalau hanya sekadar service tidak begitu mahal, kecuali ada alat yang mesti di ganti, itu hitungannya lain lagi,” ujarnya dengan logat Batak.
Selain memperbaiki kompor yang rusak Regar juga bisa diperbaiki peralatan lain, seperti, kipas angin, magic com, blender, dispenser, strika, open dan lain-lainnya. Pengerjaan katanya tidak memakan waktu lama, hanya saja terkadang sering spare partnya tidak di jual di Jambi dan harus dipesan keluar daerah. ”Untuk pengerjaan semua barang yang rusak palingan 3-4 jam bisa selesai. Tapi yang susahnya onderdil yang terkadang kosong stocknya. Tentu pelangan harus menunggu 2-3 hari,” ujar ayah empat anak ini.
Keahlian memperbaiki kompor gas diperolehnya dengan kursus dan setelah mahir Regar mencoba usaha sendiri. Sebab pada tahun 1990-an lalu di Jambi orang yang memakai kompor gas bisa dihitung dan sulit mencari tukang servis kompor gas jika terjadi kerusakan. “Dulu saya keliling kampung menemui pelanggan, bahkan sampai keluar kota juga menggunakan sepeda motor. Bahkan sampai sekarangpun masih setia dengan pelanggan lama,” kenangnya.
Menganai penghasilan secara diplomatis Regar mengatakan orang menjual jasa sulit ditebak berapa penghasilan perbulannya. Namun katanya dari hasil usaha yang telah digelutinya ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dia berharap kepada pemerintah agar memberikan sosialisasi yang benar kepada konsumen. Sebab masyarakat dikalangan bawah gagap teknologi namun mau atau tidak mau program pemerintah ini harus berjalan. “Sebelum diserahkan kepada warga harus diberi penjelasan yang mendetil,” terangnya.
(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar